Jumat, 31 Mei 2013

perkembangan jaman dr waktu ke waktu

1. Quantum Teleporter

Q-Teleportation telah berhasil pada objek yang lebih kecil berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. "Kami bisa melakukan ekesperimen quantum teleportation untuk pertama kalinya di luar laboratorium universitas," kata Rupert Ursin, peneliti Institute if Experimental Physics, Universitas Vienna, Austria. Pada Q-Teleportation, quantum pada objek dihancurkan dan dibuat kembali. Oleh karena itu, Q-Teleportation tidak bisa memindahkan benda hidup maupun mati secara keseluruhan fisik. Alat ini "menciptakan" replika benda sebelumnya pada posisi di tempat lain dan benda sebelumnya akan "menghilang" selama replikanya diciptakan.
sumber: National Geographic.



2. 360º 3-D Holographic Displays

ZCam™ merupakan kamera video yang bisa merekam informasi hingga ke dalam bagian objek (yang biasa digunakan untuk membuat model 3D) video dan kemudian diproduksi oleh 3DV Systems. Teknologi ini berbasiskan prinsip "Time of Flight". Pada teknik ini, data ukuran 3D didapatkan dengan cara mengirim gelombang infra merah ke dalam scene video dan mendeteksi cahaya yang direfleksikan oleh permukaan objek pada scene video. Dengan menggunakan variabel waktu yang ditempuh oleh gelombang infra merah untuk mencapai objek target dan saat kembali, jarak bisa dihitung dan kemudian digunakan untuk membuat informasi 3D dari semua objek pada scene.


3. Lightsaber (Pedang Laser)

Yang kita ketahui, pedang ini hanyalah hasil "karya: pada film-film sains fiksi belaka!! Lightsaber terdiri dari logam dan mata pedang berupa plasma sepanjang 1 meter. Lightsaber ini bisa memotong objek tanpa perlawanan sedikitpun. Bisa meninggalkan luka bakar pada kulit manusia. Tapi pedang ini bisa ditangkis, namun dengan pedang lightsaber pula, bisa juga ditangkis dengan perisai.


4. JetPack

Jetpack, juga termasuk alat yang banyak kita temukan di film sains fiksi, yang mana alat ini menggunakan jet yang melepaskan gas (bisa juga air) dan kemudian "menerbangkan" penggunanya. TAM adalah perusahaan pertama dan satu-satunya di dunia yang memproduksi paket lengkap kostum yang didesain oleh Rocket Belt menggunakan mutakhir dan juga material aerospace dengan mesin penyulingan khusus untuk memproduksi bahan bakar Hidrogen Peroksida jet anda.


5. Military exoskeleton prototype

Military exoskeleton merupakan sejenis rangka luar bertenaga hidrolik yang dipasang pada militer dan bisa mengangkat hingga 100 kg benda untuk jangka waktu yang lama dan bisa sambil mengelilingi suatu area pula. Desainnya yang fleksibel memungkinkan pengguna untuk berjongkok, bergerak pelan dan "mengangkat" ke atas. Tidak ada joystick maupun mekanisme kontrol lainnya. Kontrolnya menggunakan indra manusia.


6. Flying Car

"Mobil terbang" ini disebut “The Highway in the Sky”. Jika tiap waktu agan terjebak macet, maka dengan menggunakan flying car ini agan bisa berputar dan menukik di angkasa agar bisa sampai di tujuan dengan cepat.


7. Flying Saucer

Ini adalah model kendaraan udara tak berawak dengan bentuk cawan (mirip pesawat UFO uy) yang dibuat oleh sebuah perusahaan di Inggris bernama Aesir.


8. Virtual Goggles

Teknologi telah membawa dunia virtual ke dalam komputer kita sejak lama. Tapi, dunia virtual tersbut sekarang bisa disaksikan di rumah kita. Sebuah ekseprimen yang telah dilakukan selama beberapa dekade, sekarang telah menjadi kenyataan.

Pada gambar di atas, wanita tsb sedang menggunakan device berteknologi virtual bernama iWear VR920 dari perusahaan Icuiti. Alat tsb bisa berfungsi sebagai output video juga sebagai gaming console.http://www.unikgaul.com/2012/11/8-teknologi-tercanggih-di-dunia-saat-ini.html

Selasa, 28 Mei 2013


Taekwondo

   


Taekwondo (태권도)  is a Korean martial art and the national sport of South Korea. In Korean, tae (태) means “to strike or break with foot”; kwon(권) means “to strike or break with fist”; and do (도) means “way”, “method”, or “art”. Thus, taekwondo may be loosely translated as “the art of the foot and fist” or “the art of kicking and punching.”
It combines combat techniques, self-defense, sport, exercise, and in some cases meditation and philosophy.
There are 2 different kinds of taekwondo. ITF, that is the International

Taekwondo Federation, is the one that is very martial and it is not reconized by the International Olympic

Committee (IOC).
 Taekwondo ITF use some protection, they are requiredto wear approved foot
and hand protection equipment and hand attacks to the head are allowed.


On the other hand is the WTF, that is World Taekwondo Federation, this is the most famoust around the world, it is reconized by the IOC so that means that it is one of the sports in the olympic games.
This kind of taekwondo is more sportive, in this one the people practice it just to participate in the different championships and tournaments and it’s more technical than the other. Here you will find different aspects, for example when you are doing an exam to change the color of your belt, you need to show that you know a lot of vocabulary (that is korean vocabulary), a lot of techniques, that you know how to make the corresponding “POOMSE”, you need to show how you use the different techniques in a combat or fight and  you have to show how is your physical condition.
In taekwondo there are six belts, when you begin you begin with the white one and then, making the corresponding exam you change the color. This is the order of them: White, Yellow, Green, Blue, Red and Black belt.
Also there are some values that a taekwondist has to have, they are very important. Perseverance, Discipline, Respect, Auto Control, Courage. These are some of them.

Another thing that is very important in WTF taekwondo are the POOMSES. This is something that needs delicacy but at the same time it needs to be strong. They are 8 Poomses that are the POOMSE TAEGUK and are the ones that the people make when they are’n black belt yet, and then when you are black belt you have other POOMSES. Here are the names and the meanings of each one:
1- Taeguk Il Jang = Sky and Light   2-Taeguk I Jang = Joy and Happiness   3- Taeguk Sam Jang = Fire and Sun   4- Taeguk Sa Jang = Thunder   5- Taeguk OJang = The Wind   6- Taeguk Yuk Jang = The Water   7- Taeguk Chil Jang = standing on the mountaintop   8- Taeguk Pal Jang = The Earth
1- Koryo = Spirit of Korean people   2- Keumgang = The Diamont   3- Taebaek = Bright on the mountain   4- Pyongwong = Extensive Plain   5- Sipjin = The Decimal or Decimal System   6- Jitae = The Earth   7- Chonkwon = The Sky   8- Hansu = The Water   9- ILyeo = The Unit
The first ones are the ones that you make ehen you aren’t black belt and the secon ones when you are black belt.

Now, let me talk you about the part that is combat or fight. This is the best part because you can see different kicking techniques and amazing combats. For this part taekwondist use some protections, they need to protect the head, the chest, arms and leg. Actually you need to protect all the body but this does not prevent good fights.
In a fight if kick to the head you get 3 points and if you kick or hit to the chest, you get 1 point but if you make a turning kick you get 2 points (just in the chest).


For me taekwondo it’s something exciting i thing it is a great way of life and a sport too. You develop many parts of your body and mind, you become or learn to be a better person and you learn to be disciplined.
So, for these reasons and more, this is a great sport and a great option to try something new and to learn different things.


Here i leave you a video about the real meaning of TKD. I hope you  liked this post. =)


Senin, 27 Mei 2013

SEBARAN SPESIES NEMATODA SISTA KENTANG
(Globodera pallida (Stone) Behrens dan Globodera
rostochiensis (Woll.) Behrens) BERDASARKAN KETINGGIAN
TEMPAT DI DATARAN TINGGI DIENG JAWA TENGAH
NURJANAH
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Nematoda Sista Kentang
(Globodera rostochiensis dan Globodera pallida)
Klasifikasi nematoda sista kentang berdasarkan CABI (2007) adalah
sebagai berikut : Globodera sp termasuk ke dalam superkingdom Eukaryota,
kingdom Animalia, phylum Nematoda, Kelas Chromadea, ordo Tylenchida,
subordo Tylenchina, superfamili Tylenchoidea, famili Heteroderidae, subfamili
Heteroderinae, dan genus Globodera. Globodera mempunyai 14 spesies,
terdapat 2 spesies yang menjadi parasit utama pada kentang yaitu spesies
Globodera rostochiensis (Wollenweber) Behrens dan Globodera pallida (Stone)
Behrens. G. rostochiensis dengan sista berwarna emas/kuning (Golden cyst
nematode), dan G. pallida dengan sista berwarna putih (white cyst nematode).
Morfologi Nematoda Sista Emas (G.rostochiensis)
Telur. Telur berada di dalam sista. Permukaan telur licin, mempunyai
panjang 101 – 104 μm dan lebar 46 - 48 μm. Rasio panjang dan lebar adalah
2,1-2,5.
Juvenil. Juvenil 1 berada di dalam telur, Juvenil 2 (J2) menetas dari telur.
Juvenil 2 berbentuk seperti cacing (vermiform) dengan kepala yang bulat dan
stilet berkembang dengan baik serta knob stilet bulat (rounded). Panjang tubuh
468,0 ± 100,0 μm. panjang kepala 4,6 ± 0,6 μm, panjang stilet 22,0 ± 0,7 μm,
panjang ekor 44,0 ± 12,0 μm, dan panjang ekor yang hilain 26,5 ± 2 μm.
Jantan. Jantan berbentuk seperti cacing (vermiform), bentuk kepala bulat
dan stilet pendek dengan knob yang berkembang baik (Stone 1973). Jika
difiksasi tubuh akan melengkung seperi huruf C atau S. Testis tunggal terdapat di
tengah tubuh. Panjang tubuh 0,89 - 1,27 mm dengan lebar tubuh pada lubang
ekskresi 28 ± 1,7 μm, lebar dasar kepala 11,8 ± 0,6 μm, panjang kepala 7 ± 0,3
μm, dan panjang stilet 26,0 ± 1 μm.
Betina. Betina berbentuk bulat tanpa kerucut (cone) dan berwarna putih
bersih (Supramana, 2004). Betina keluar dari korteks akar sekitar 4-5 minggu
6
setelah J2 berinvasi. Panjang stilet 23,0 ± 1 μm, lebar kepala 5,2 ± 0,7 μm, dan
jumlah lekukan antara vulva dan anus (cuticular ridges) adalah 21 ± 3.
Sista. Sista berbentuk globuler (Dropkin 1999). Sista berisi telur yang
merupakan generasi berikutnya dari G. rostochiensis dan dibentuk dari kutikula
betina yang mati. Sista berwarna kuning sampai coklat muda, berkilat, berbentuk
bulat. Panjang sista tanpa leher 445 ± 50 μm dan lebar 382 ± 60 μm, panjang
leher 104 ± 19 μm. Rata-rata diameter fenestra 19 ± 2 μm. Jarak dari anus ke
fenestra 66,5 ± 10,3 μm, serta rasio Granek 3,6 ± 0,8 (CABI 2007).
Morfologi Nematoda Sista Putih (G.pallida)
Telur. Telur berada di dalam sista dan permukaan telur licin. Telur
berukuran 108,3 ± 2 μm x 43,2 ± 3,2 μm.
Juvenil. Juvenil (J2) merupakan stadia yang infektif. J2 G.pallida umumnya
lebih besar, stilet lebih panjang dengan knob stilet meruncing (pointed) dan lebih
kuat dibandingkan G. rostochiensis. Juvenil sering ditemukan di dalam tanah
bersama-sama dengan sista. Panjang tubuh 486 + 2,8 μm, panjang stilet 23,0 ±
1,0 μm, panjang ekor 51,1 ± 2,8 μm dan lebar ekor pada anus 12,1 ± 0,4 μm.
Jantan. Jantan berbentuk seperti cacing (vermiform), bentuk kepala bulat
dan stilet pendek dengan knob yang berkembang baik. Bila diperlakukan dengan
panas maka tubuh akan berbentuk C atau S. Ekor pendek, setengah melingkar,
spikula terbuka di dekat ujung ekor. Terdapat testis tunggal yang berada kirakira
60% dari panjang tubuh jantan 1200 + 100 μm, lebar dasar kepala 12,3 + 0,5
μm, panjang kepala 6 ± 0,3 μm, panjang stilet 27,5 ± 1,0 μm, panjang ekor 5,2 ±
1,4 μm, lebar ekor pada anus 13,5 ± 2,1 μm
Betina. Betina berbentuk bulat, dengan leher yang pendek. Panjang stilet
27,4 ± 1,1 μm, lebar kepala 5,2 ± 0,5 μm, dan jumlah lekukan antara vulva dan
anus (cuticular ridges) adalah 12,5 ± 3,1 μm.
Sista. Sista berwarna krem sampai coklat muda, berkilat, berbentuk bulat
dan mempunyai leher yang menonjol. Setiap sista berisi 200-500 telur. Sista
berukuran lebar 534 ± 66 μm, panjang tidak termasuk leher 579 ± 70 μm,
panjang leher 188 ± 20 μm. Rata-rata diemeter fenestra 24,5 ± 5 μm. Jarak dari
anus ke fenestra 50 ± 13,4 μm dan rasio Granek 2,2 ± 1(CABI 2007).
7
Biologi dan Ekologi NSK
Biologi NSK
Sebagian besar nematoda parasit tumbuhan hidup di dalam tanah dan
mendapat sumber bahan makanan dari perakaran tanaman. Nematoda sista
kentang merupakan endoparasit menetap, betina berkembang menjadi sista
(dapat bertahan hidup dalam tanah > 20 tahun). Sebagian besar spesies
Globodera sudah membentuk sista menempel dengan bagian anterior tubuhnya
menyusup dalam korteks, sedangkan bagian posteriornya di luar jaringan akar
(semi endoparasit). Bentuk sista membulat (globular atau spheroid), warnanya
sebagian besar kuning emas, sebagian lagi putih dan kuning tua sampai coklat
(Spears et al. 1968).
Siklus hidup nematoda sista kentang berlangsung selama 45 hari
(tergantung kesesuaian tanaman dan suhu tanah). Adapun siklus hidup NSK
adalah sebagai berikut :
- Fase telur
- Fase juvenil terdiri dari juvenil 1 (J1), juvenil 2 (J2), juvenile 3 (J3) dan
juvenile 4 (J4). Juvenil mengalami 4 kali pergantian kulit (molting).
- Nematoda dewasa yang terdiri dari nematoda jantan (♂) dan
nematoda betina (♀).
Gambar 1 Skema Siklus hidup Globodera spp (Evans & Stone 1977 dalam Marks
& Brodie 1998)
8
Bagian yang aktif dari siklus hidup dimulai ketika juvenil stadia ke dua (J2)
menetas dari telur. Penetasan terjadi bila temperatur tanah cukup hangat (di
atas 100C) dan ada rangsangan senyawa kimia yang dikeluarkan oleh ujung akar
tanaman inang (Clark & Hannessy 1984; Rawsthorne & Brodie 1986).
Rangsangan ini bersifat spesifik yaitu hanya terjadi pada tanaman dari famili
Solanaceae seperti kentang, tomat, terung dan S. dulcamara (sejenis gulma).
Menurut Devine & Jones (2000), sedikitnya ada sembilan senyawa kimia yang
disebut faktor penetasan (hatching factors) yang berperan dalam penetasan telur
NSK. Beberapa dari senyawa ini telah diidentifikasi dan dikarakterisasi, salah
satunya adalah solanoeclepin A (Mulder et al. 1997).
Rangsangan eksudat akar menyebabkan 60 – 80 % telur menetas, sekitar
5% penetasan terjadi di dalam air dan 30% penetasan terjadi secara spontan
tanpa inang (Fenwick 1994). Bila kondisi lingkungan tidak mendukung dan tidak
ada rangsangan untuk menetas, telur berada dalam kondisi dorman di dalam
sista. Pada stadia dorman, nematoda lebih resisten terhadap nematisida
(Spears et al. 1968).
Nematoda mempunyai empat stadia juvenil dan stadia dewasa (jantan dan
betina). J2 yang menetas dari telur, keluar dari sista, dan melakukan penetrasi
pada ujung akar tanaman inang. Selanjutnya J2 masuk ke dalam akar di dekat
titik tumbuh atau akar-akar lateral dengan menusukkan stiletnya pada sel
epidermis, masuk dan bergerak dalam akar secara intraselluler dan akhirnya
menetap dan memulai makan di perisikel, korteks atau endodermis. Tusukan
stilet menyebabkan masuknya saliva ke dalam sel dan merangsang
pembentukan sinsitium yang dikelilingi oleh satu lapisan sel hiperplastik yang
berguna untuk mentransfer nutrisi ke nematoda (Jones & Nortconte 1972).
Interaksi inang-parasit mempengaruhi perkembangan juvenile stadia empat
(J4) untuk menjadi betina atau jantan. Jenis kelamin dipengaruhi oleh
kecukupan nutrisi. Nutrisi yang kurang akan menghasilkan NSK jantan,
sebaliknya jika nutrisi cukup tersedia akan menghasilkan betina. Pada saat
terjadi infeksi berat, NSK jantan menjadi lebih dominan, dan sebaliknya. Proses
pelukaan terjadi pada saat NSK betina membengkak, memecah korteks akar,
dan mengeluarkan bagian posterior, sedangkan bagian kepala dan leher masih
tetap berada di dalam akar. Dalam perkembangannya, NSK jantan melingkar di
dalam kutikula larva J4 dan memecah kutikula, kemudian menetas. Jantan
9
dewasa berbentuk cacing (vermiform), keluar dari akar dan masuk ke dalam
tanah (Evans & Turner 1998).
Reproduksi NSK terjadi secara seksual. Nematoda betina menghasilkan
feromon untuk memikat atau menarik jantan yang berada di dalam tanah.
Perkawinan segera terjadi beberapa saat kemudian. Setelah kawin, setiap
betina menghasilkan sekitar 200 – 500 telur, kemudian betina mati dan dinding
tubuhnya akan membungkus telur dan membentuk sista. Perkembangan embrio
terjadi di dalam telur hingga juvenil kedua. Penetasan kembali terjadi bila ada
rangsangan yang dihasilkan oleh akar tanaman inang dan kondisi lingkungan
yang sesuai dan siklus hidup akan berulang kembali. NSK akan melengkapi
siklus hidupnya selama 38-48 hari tergantung pada temperatur tanah (Lisnawita
2007).
Nematoda sista kentang mempunyai struktur untuk mempertahankan diri di
dalam tanah yang disebut sista. Sista merupakan tubuh betina yang telah mati,
yang di dalamnya berisi telur (Lisnawita 2007). Sista dan telur merupakan stadia
yang persisten dari siklus hidup NSK. Sista yang baru terbentuk mengandung
sekitar 500 telur. Telur dapat bertahan hidup selama 30 tahun di dalam sista.
Ketika tidak ada tanaman kentang, sista tetap tinggal di dalam tanah, sebagian
dari sista akan menetas secara alami untuk mengurangi kepadatan populasi, dan
sebagian sista lainnya akan tetap berada di dalam tanah untuk waktu yang lama
tanpa inang. Kemampuan bertahan hidup, reproduksi dan dinamika populasi
NSK sangat dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, panjang hari dan faktor
lingkungan di sekitarnya (Lisnawita 2007).
Ekologi NSK
Faktor lingkungan yang berpengaruh adalah biotik (tanaman dan
organisme yang lain), dan abiotik (tanah, suhu, kelembaban, senyawa kimia, dll).
Di antara faktor lingkungan tersebut, suhu merupakan faktor abiotik yang paling
penting. NSK mempunyai temperatur optimum untuk metabolisme, pertumbuhan
dan aktivitasnya. Disamping itu temperatur juga mempengaruhi dormansi
(diapause) (Huang & Pereira 1994), siklus hidup, daya tahan hidup (survival) dan
perilaku (behaviour) NSK (Wharton et al. 2002). Aktivitas larva berlangsung
pada suhu mulai 10 oC dan terhenti pada suhu 40 oC. Temperatur optimum
untuk perkembangan G. rostochiensis pada tanaman inang berkisar antara 18 –
24oC. Perkembangan G. rostochiensis pada tanaman inang akan terhambat
10
pada temperatur 29 - 32 oC, tetapi larva masih bisa keluar dari sista sampai
temperatur 37oC.
Populasi larva hidup dalam tanah tanpa adanya tanaman inang akan
menurun ± 18% per tahun pada tanah dingin, dan sampai 50 - 80% pada tanah
hangat. Tipe tanah juga berpengaruh terhadap laju perkembangan larva. Larva
yang menetas pada tanah berpasir jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan
pada tanah gembur dan tanah liat. Beberapa nematoda dapat bertahan sampai
28 tahun dalam tanah yang dingin (Ditlin 2007).
Distribusi/penyebaran NSK di dalam tanah tidak seragam. Nematoda
biasanya banyak ditemukan di sekitar daerah perakaran (rhizozphere) atau di
dalam jaringan akar. Biasanya NSK banyak ditemukan pada kedalaman antara 0
– 20 cm. Pola penyebaran yang demikian disebabkan karena nematoda
cenderung tertarik oleh zat yang dikeluarkan oleh akar tumbuhan inangnya. Zatzat
yang dikeluarkan oleh akar tanaman juga dapat mempengaruhi proses
penetasan telur nematoda, sehingga zat tersebut sebagai faktor penetas
(hatching factor). Eksudat akar dari tanaman inang dapat merangsang 60-80%
larva untuk menetas. Ketika tidak ada tanaman kentang, umbi kentang yang
ditaruh di atas tanah (kentang kerap kali ditinggalkan di atas tanah pada saat
panen bahkan sampai keluar tunas) dapat mempertahankan sejumlah nematoda
(Ditlin 2007).
Nematoda mengambil nutrisi dari akar sehingga pasokan nutrisi dan air ke
batang dengan cara melukai akar dan daun berkurang akibatnya tanaman
tumbuh kerdil. Tingkat infestasi yang sedang (moderate) mempunyai sedikit
pengaruh terhadap penurunan pertumbuhan atau terhadap jumlah umbi yang
dihasilkan, namun berpengaruh terhadap ukuran umbi kentang (Ditlin 2007).
Laju perkembangbiakan pada tanaman inang tergantung pada kepadatan
populasi awal. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi untuk ruang pada
akar yang berpengaruh terhadap sex ratio. Ketika terdapat sedikit telur per gram
tanah maka laju perkembangbiakan sebanyak 60 kali lipat, tetapi ketika terdapat
lebih dari 100 telur/g tanah, populasi setelah panen lebih kecil karena sistem
perakaran terbatas, sehingga serangan yang terjadi menurun (Ditlin 2007).
Kehilangan hasil berkorelasi dengan tingkat infestasi. Dilaporkan bahwa
setiap 20 telur/g tanah dapat menyebabkan kehilangan hasil 1 ton/acre.
Demikian pula, kemampuan populasi NSK untuk memperbanyak diri berbeda
pada kultivar dengan gen resisten yang disilangkan dengan gen dari kentang liar.
11
Di Inggris dan Belanda, populasi dibedakan menurut pathotype tertentu,
tergantung pada kemampuannya berbiak pada galur resisten tertentu (Ditlin
2007).
Sebaran NSK
Sebaran Geografi NSK
Daerah asal tempat ditemukannya G.rostochiensis dan G. pallida adalah
Danau Titicaca (3850 m d.p.l.) Pegunungan Andes Amerika Selatan, kemudian
terintroduksi ke Eropa melalui kentang, yang kemungkinan terjadi pada
pertengahan abad 19. Dari Eropa kemudian NSK menyebar seiring dengan
penyebaran benih kentang ke area lainnya di dunia. NSK menyebar ke
pertanaman kentang di berbagai daerah trofis dan subtrofis di 70 Negara di dunia
(CABI 2007).
CABI (2007) menyatakan bahwa G. rostochiensis telah terdapat di negaranegara
Eropa (Albania, Austria, Belarus, Belgium, Bulgaria, Croatia, Cyprus,
Czech Republic, Denmark, Estonia, Faroe Island, Finland, France, Germany,
Greece, Hungary, Iceland, Ireland, Italy, Latvia, Liechtenstein, Lithuania,
Luxembourg, Malta, Netherlands, Norway, Poland, Portugal, Romania, Russian
Federation, Serbia & Montenegro, Slovakia, Slovania, Spain, Sweden,
Switzerland, Ukraine, United Kingdom), negara-negara di Asia (Armenia, India,
Indonesia, Israel, Japan, Lebanon, Malaysia, Oman, Pakistan, Philippines, Sri
Lanka, Tajikistan, Turkey), negara-negara di Afrika (Algeria, Egypt, Libya, Sierra
Leone, South Africa, Tunisia, Panama), negara-negara di Amerika Utara
(Canada, Mexico, USA, Bolivia, Chile, Colombia, Ecuador, peru, Venezuela), dan
negara-negara di Oceania (Australia, New Zealand, Norfolk Island).
G. pallida telah menyebar di negara- negara Eropa (Austria, Belgium,
Croatia, Cyprus, Chech Republic, Denmark, Faroe Islands, Finland, France,
Germany, Greece, Hungary, Iceland, Ireland, Italy, Latvia, Lithuania, Luxembourg,
Malta, Netherlands, Norway, Poland, Portugal, Romania, Spain, Sweeden,
Switzerland, Ukraine, United Kingdom), negara-negara di Asia (India, Japan,
Malaysia, Pakistan, Turkey), negara-negara di Afrika (Algeria, Libya, Afrika
Selatan, Tunisia, Panama), negara-negara di Amerika Utara (Canada, Mexico,
USA), negara-negara di Amerika selatan (Argentina, Bolivia, Chile, Colombia,
12
Ecuador, Falkland Islands, Peru, Venezuela), dan negara Di Oceania (New
Zealand) (CABI 2007).
Di Indonesia, berdasarkan penelitian yang dilakukan Lisnawita (2007)
diketahui bahwa NSK telah terdeteksi di sentra-sentra pertanaman kentang di
Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat dan diduga NSK sudah ada di daerah
tersebut untuk waktu yang cukup lama. Dari hasil survai Lisnawita (2007)
diketahui bahwa di Jawa Timur NSK telah terdapat pada ketinggian tempat mulai
dari 1600m dpl, di Jawa Tengah NSK ditemukan dilokasi survai dengan
ketinggian tempat antara 1600 m sampai dengan 1900 m, sedangkan di Jawa
Barat NSK telah ditemukan pada ketinggian tempat yang lebih rendah yaitu
antara 1343 m sampai 1544 m (Tabel 1). Di Jawa Tengah, petani telah
menanam kentang dengan menggunakan bibit asal Jerman sejak tahun 1985
(Suwardiwijaya et al. 2007). Kondisi ini memungkinkan bagi NSK untuk menetap
di daerah tersebut.

http://www2.delta-search.com/?q=tanaman+kentang+dieng+wonosobo&babsrc=NT_ss&s=web&rlz=0&as=3&ac=0

dapat di download lwt sini juga....


Minggu, 26 Mei 2013

sparing dalam TAEK WON DO

olah raga yang paling di gemari para remaja maupun anak-anak yaitu TAEK WON DO karena banyak yang bertanggan dengan olah raga ini selain buat olah raga yaitu buat jaga-jaga keselamatan atau perlindungan dari hal yang tidak di inginkan, nahhh,,,,,,? ini contoh sparing dalam TAEK WON DO sebagai contoh itu saya sendiri,,,,
itu ketika try out di STTA Jogjakarta... dan itu saya menggunakan pengaman badan yang warna Biru....
selamat menonton........